Kamis, 18 Juni 2015

Fenomena Tas Hermes dari Sudut Pandang Public Relations


Siapa yang tidak mengenal tas dengan merek hermes? Tas ini sekarang sedang booming dikalangan artis atau sosialita. Berbicara tas super mewah dan mahal pasti tidak dapat terlepas dari merek hermes ini. Tidak hanya membuat penampilan yang menarik, tas hermes ini dapat menjadikan symbol status kalangan atas.
Awalnya brand hermes di bangun oleh keluarga hermes. Pada tahun 1837 Thierry Hermes (1801-1878) pertama kali mempublikasikan merek hermes pada publik di The Grands Boulevards of Paris, yang di dedikasikan untuk purveying bangsawan Eropa dengan kualitas yang dibuat sangat baik. Karena digunakan oleh para bangsawan maka merek ini pun menjadi terkenal.
Pada saat ini banyaknya pengguna tas bermerek hermes dari kalangan artis membuat tas hermes ini menjadi lebih terkenal lagi. Dilihat di televisi, sebagian artis dalam negeri maupun luar negeri pasti memamerkan kemewahannya dengan menggunakan tas ini. Seperti Syahrini, Dian Sastro bahkan Victoria Beckam pun menggunakan tas hermes.
Banyak pemberitaan melalui media sekarang ini yang mengangkat tentang sosialita dan kalangan artis yang menggunakan tas hermes sehingga citra tas hermes semakin dikenal masyarakat.
Hermes memang selalu menciptakan citra produk yang berkualitas dan bergengsi tinggi, agar produknya tidak pasaran. Hal ini membuat konsumen yang menggunakan merek hermes selalu merasa dirinya berbeda dengan orang lain yang tidak menggunakan tas hermes, ditambah harganya yang mahal juga kualitasnya yang sangat baik membuat konsumen merasa dirinya highclass.
Tas hermes yang paling popular yaitu tas dengan nama birkin. Harga tas Birkin bisa berkisar mulai dari $ 8 ribu hingga $ 20 ribu. Harga tas ini tergantung dari bahan dan hiasan yang digunakannya. Tidak heran jika harganya mahal karena sesuai dengan kualitasnya.
Hal ini dapat dilihat dari Jahitan khusus yang merupakan ciri khas Hermès sejak awal menjadi salah satu faktor yang membuat tas Hermès semakin berkualitas. Satu buah tas Hermès bisa memakan waktu produksi 24-36 jam. Karena dikerjakan dengan tangan satu-persatu, maka tak ada detail tas Hermès yang bisa sangat serupa. Cacat sedikit dalam produksi maka tas tersebut akan masuk ke dalam pembuangan dan dimusnahkan. Tas yang tak sesuai standar tak boleh dijual dan harus dihancurkan demi menjaga kualitas.
Tas Birkin menggunakan bahan utama kulit. Bermacam-macam kulit digunakan mulai dari sapi, domba, burung unta, ular, reptil dan buaya. Untuk kulit burung unta, Hermès hanya menggunakan bagian bokong yang lebih lembut daripada bagian lainnya. Untuk mempercantik penampilan, bagian gembok, kunci, dan bagian lain yang terbuat dari logam kemudian dilapisi emas atau palladium.
Beberapa butir berlian juga digunakan untuk menambah kesan mewah. Salah satu tas Hermès termahal berhasil terjual seharga $ 203,150 atau kurang lebih Rp 1,8 miliar dalam sebuah lelang. Tas tersebut terbuat dari kulit buaya dan dilengkapi berlian. Maka banyak artis yang berlomba-lomba untuk memilikinya dan memamerkannya.
Dari ulasan di atas, dilihat dari sudut pandang Public Relations yaitu Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Merek hermes sendiri dikenal sebagai merek yang mewah, highclass dengan kualitas produknya yang sangat baik. Banyak kalangan artis yang berlomba-lomba membeli tas hermes dengan harga selangit, ini membuat citra tas hermes dengan kualitas yang baik dan highclass semakin dikenal masyarakat luar. Mengapa tidak, karena para artis yang membuat pemberitaan mengenai tas hermes menjadi fenomenal, selalu mempublish dan memamerkan kemewahan tas hermesnya melalui berbagai media seperti instagram, youtube, televisi dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu pemberitaan mengenai artis yang membeli tas mewah oleh media ini pun sekarang merajalela. Yang membuat masyarakat banyak membicarakannya dan menjadikan merek ini terkenal.  Karena artis yang menggunakan tas hermes dianggap sebagai artis yang mahal, highclass dan berbeda dengan artis lainnya.

Ini sebabnya tas hermes dikenal merek yang memiliki citra dengan tas termahal, mewah dan kualitasnya baik lebih dikenal di masyarakat.

Rabu, 17 Juni 2015

Kategori pengguna internet seperti apakah anda?

Penggunaan internet saat ini semakin marak, banyak orang-orang menggunakan internet dalam kesehariaanya. termasuk saya salah seorang yang setiap harinya tidak bisa lepas dari internet. Mungkin internet sekarang telah beralih menjadi kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan dan papan. Semua orang membutuhkan internet dimanapun dan kapanpun. Sebagai penikmat internet biasanya saya dapat menghabiskan waktu 6 jam lebih dalam sehari hanya untuk sekedar chatting atau berkomunikasi menggunakan internet, belum lagi jika harus mengerjakan tugas dan mencari informasi. Aplikasi yang sering saya gunakan yaitu line chatting, whatsapp, path, instagram, twitter, google, ask fm. Tapi yang lebih sering saya gunakan yaitu line chatting karena saya berkomunikasi setiap hari. Berbeda dengan path dan instagram yang biasanya saya gunakan hanya untuk mencari sesuatu dan mengabadikan moment-moment penting tertentu.
Dalam sebulan saya dapat menghabiskan kurang lebih seratus lima puluh ribu rupiah untuk membeli paket internet di handphone saya. Karena saya menggunakan smartphone (iphone) dan tablet (Samsung) yang membuat saya harus selalu mengisi paket internet setiap bulannya. Belum lagi saya harus merogok kocek lebih banyak karena harus membeli pulsa regular untuk telepon maupun sms.
Dalam menggunakan internet saya termasuk kategori yang seperlunya, menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan. Saya tidak setiap saat memantau semua media social yang saya miliki. Misalnya saya menggunakan path dan instagram hanya pada malam hari saja. Bisa dibilang saya termasuk kategori pengamat dimana saya cenderung melihat-lihat foto atau video, membaca infomasi yang menarik, membaca status atau notes dan memberi like dari pada melakukan komentar di media social. Mungkin saya akan melakukan komentar jika memang penting dan ada hal yang mengharuskan saya memberikan komentar. Tidak seenaknya untuk memposting atau berkomentar di media sosial. oleh karena itu saya memilih menjadi pengamat di media sosial dibandingkan harus berkomentar asal-asalan tanpa tanggung jawab.
Sekarang ini berkomentar atau memposting sesuatu di media social bisa menjadikan boomerang bagi penggunanya. Maka dari itu kita sebagai pengguna internet ataupun media social harus lebih teliti dan berhati-hati dalam memposting atau memberikan komentar di media social. Termasuk kategori pengguna internet seperti apakah anda?